About belajar

Wiki Article

Proses perubahan dalam belajar menuju ke arah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

Untuk memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan perubahan. Misalnya, mahasiswa ingin memperoleh pengetahuan baru tentang Psikologi Pendidikan, maka mahasiswa tersebut aktif melakukan kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku Psikologi Pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang Psikologi Pendidikan dan sebagainya.

Yang penting di sini adalah kualitas belajarnya. Walaupun hanya one-two jam sehari tapi kalau di lakukan setiap hari pasti akan lebih baik dari pada belajar dalam waktu yang sangat lama pada waktu tertentu saja. Misalnya hanya belajar kalau ada ulangan atau ujian saja.

Wittig (dalam Syah, 2003 : sixty five-sixty six), belajar sebagai any rather permanen alter in an organism behavioral repertoire that accurs due to practical experience (belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman).

Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. Misalnya, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut.

Tidur dan juga istirahat yang cukup adalah salah satu hal yang sangat penting untuk menyimpan informasi yang ada di dalam otak.

Siswa yang belajar sungguh-sungguh akan mendapat nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan Operant Conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapat nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar yang lebih giat. Di sini nilai jelek dan takut tidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat, inilah yang disebut penguatan negatif. Memberi penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku pada waktu yang lain. Sumantri dan Permana (1999 : 274) mengemukakan secara khusus beberapa tujuan dari pemberian penguatan, yaitu: a. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

Buku ini membahas tuntas mengenai merdeka belajar, kurikulum merdeka, dan penerapan merdeka belajar mulai dari A sampai Z.

Penggunaan metode eksperimen, inquiri, discovery juga memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar secara lebih giat dan sungguh-sungguh. Penguatan positif dan negatif juga akan menantang siswa dan menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindar dari hukuman yang tidak menyenangkan. Selain hal-hal yang disebutkan di atas, Deporter (2000 : 23) mengemukakan bahwa studi-studi menunjukkan bahwa siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang serta ramah, dan mereka memiliki peran di dalam pengambilan keputusan. Bilamana anak merasa tertantang dalam suatu pelajaran, maka ia dapat mengabaikan aktivitas lain yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Beberapa bentuk kegiatan berikut dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru untuk menciptakan tantangan dalam kegiatan belajar, yaitu : a. Merancang dan mengelola kegiatan inquiry dan eksperimen.

Kamu dapat meningkatkan kecerdasan anak,mendorong kepercayaan dirinya, meningkatkan kemampuannya untuk berkonsentrasi pada satu hal untuk jangka waktu yang lama,serta menunjukkan bahwa kamu peduli.

Artinya dalam kegiatan belajar diperlukan adanya latihan-latihan dan pembiasaan agar apa yang dipelajari dapat diingat lebih lama. Semakin sering berlatih maka akan semakin paham. Hal ini juga sebagaimana yang dikemukakan oleh Mc.Keachie bahwa individu merupakan "manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu".

Slameto (2010) : Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kualitas tidur dan istirahat yang cukup pada malam harinya, bisa lebih mengingat materi pelajaran sebesar belajar 35 persen.

Setelah bagun, lakukan pergerakan fizikal sebelum mula mentelaah pelajaran. Pengambilan kopi juga boleh membantu bagi kebanyakan orang.

Report this wiki page